Edudanews Papua barat, Kondisi kabupaten Paniai Papua Barat senin 12/9, akhir-ahkir ini Kontak senjata antara TNI/Polri Kolonialis Indonesia dengan kelompok TPN/OPM Papua Barat pimpinan John Magay Yogi serta rentetan penembakan misterius, Rabu (17/8), dan Perampasan Dua pucuk senjata dan Membubarkan upacara bendera 17 agustus.
saat ini pemandangan umum Kota Enarotali dan Madi, Kabupaten Paniai kampung Bibida, penuh dengan aparat militer “kiriman” dengan pakian lengkap dan juga Pakian biasa (preman) dan penambahan pasukan dari luar Paniai dari Kabupaten terdekat Timika dan Nabire Bahkan Juga dari Jayapura Maupun dari Jakarta. Meski situasi sudah mulai membaik, namun kehadiran pasukan militer makin meresahkan warga setempat.
Tepat pada hari ini kondisi kampung Bibida di kepung Militer dan polisi Indonesia mengakibatkan 8 rumah warga setempat dibakar oleh polisi Indonesia tim gabungan dari Tni-Polri Dibawah Pimpinan Kapolres Paniai (Janus Silegar S.ik). Kerugaian yang alami Ijasah, pakian, alat-alat dapur mereka di robek dibakar. Sehingga masyarakat kondisi kampung Bibida masih kondusif.
Kebijakan institusi negara mengirim militer dalam jumlah banyak ke Paniai sejak awal pekan ini, dari pihak Tentara Nasional Indonesia (TNI) Mengirim Pasukan dengan Satuan Antaranya Adalah Satuan 753 jumlah 2500, satuan Rajawali 2500, satuan Tribuana jumlah 2500, Satuan kelapa dua Jakarta jumlah 2500 semuanya berjumalah 10.000 pasukan personil dari jakarta. kata Kepala Suku Mee, Yafeth Y Kayame, telah mencederai ikrar damai yang dicetuskan Sabtu (20/8) di Aula Uwatawogi Yogi, Enarotali. Menurutnya, ketakutan warga masyarakat makin bertambah lagi gara-gara pasukan militer mulai didatangkan dari luar Kabupaten Paniai. Tak diketahui tujuannya, namun situasi yang mulai kondusif terusik dengan kehadiran pasukan militer. Rencana pencarian/ pengisiran ditempat Tpn-opm sementara masih menunggu dari satuan Kelapa dua dari Jakarta.
Pemerintah Kabupaten Paniai seharusnya tidak tinggal diam. Perlu kebijakan menyikapi hal ini. Selain tentunya menjamin keamanan bagi warga masyarakat, patut pula dipertanyakan sekaligus dipertegas.
Saat ini, menurut beberapa sumber, selain satu kompi Yonif 753/Arga Vira Tama Nabire, satu kompi Brimobda Papua Satuan jonif 753 jumlah 2500, satuan Rajawali 2500, satuan Tribuana jumlah 2500, Satuan kelapa dua Jakarta jumlah 2500. juga dikabarkan sudah dikerahkan ke
Penambahan pasukan militer kabarnya untuk mengamankan daerah pasca perampasan senjata di Polsek Komopa dan kontak senjata pada dini hari serta rentetan tembakan saat merayakan hari bersejarah negara Indonesia, meski Bupati Paniai, Naftali Yogi, pada pertemuan perdamaian di Enarotali, telah menegaskan bahwa situasi keamanan di daerah ini secara umum sudah normal tapi sataus berhati-hati. Tetapi hari ini telah terjadi kondisi kampung Bibida di kepung Militer dan polisi Indonesia mengakibatkan 8 rumah warga setempat dibakar oleh polisi Indonesia dan tim gabungan dari Tni-Polri Dibawah Pimpinan Kapolres Paniai (Janus Silegar S.ik). Kerugaian mencapai yang alami Masyarakat Bibida Ijasah, pakian, alat-alat dapaur mereka di robek dibakar, dan tempat tinggal mereka telanjang habis habisan. Sehingga masyarakat melarikan diri ke hutan. (admin)