Wellcome to Visit Edudanews Blog

TPN-OPM PANIAI “SELALU AKTIF MEMPERJUANGKAN KEMERDEKAAN WEST PAPUA”

0 komentar


EDUDA— kekerasan Kekejaman Penyerbuan melalui Udara, darat dan laut Terhadap warga Papua di Paniai pertengahan pada tahun 2011 dan  sampai saat ini awal  tahun 2012 yang dilancarkan oleh pihak Militerisme,
Neo-Kolonialisme, dan Kapitalisme, dibawah Kekuasaan Rejim Susilo Bambang Yudoyono alias (Sby) dan Budiono, bukan hanya kali ini saja tetapi ketika Papua Aneksasi kedalam  NKRI kekayaan alam dirampas oleh negara adidaya Amerika serikat dan sekutunya memanfatkan melalui Negara Indonesia untuk menutupi hutan politik dari Amerika serikat dan sekutunya.


Markas Besar Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat dan Organisasi Perjuangan Papua Merdeka (TPN-OPM) Devisi II Makodam Pembela Kedialan Paniai Papua Barat Berjanji dengan Tegas “ selalu Memperjuangkan Kedaulatan Nasional West Papua  sampai Kemerdekaan West Papua ada di tangan Rakyat Papua sendiri”.’tegasnya.

“Perjuangan Papua merdeka, adalah Mewujudkan impian Rakyat Papua, dengan demikian, didalam Perjuangan selalu ada Sangsi (Resiko) berat maupun ringan, dan baik dari ancaman dari luar maupun dalam yakni ancaman dari Papua’isme, Ambon’isme, Sulawesi’isme, Kalimantan’isme, Jawa&bali’isme, Sumatra’isme, Belanda’isme’ America’isme, alami oleh rakyat Papua di tanah Papua, dalam tahapan proses Perjuangan Papua “MERDEKA”. Orang Asli Papua (OAP)  selalu saja minoritas dan orang Luar Asli Papua (OALP) selalu Mayoritas di bidang apa saja,  kapan saja dimana saja,  titik radah terakhir.

Pesan singkat di keluarkan dari Hutan Rimbah Papua bahwa Tentara Pembebasan Nasional Papua barat dan Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM) Devisi II Makodam Pembelah Keadilan IV Paniai Jantung Pengunungan Papua kami tidak Heran kejadian  13 desember 201, karena ini bukan hal baru sejak Tpn-Opm ini mulai di bentuk injak di jantung Paniai sampai saat ini, kejadian tahun 2011 kata Jhon M Yogi,, kami tetap berjuang demi banyak orang Papua, karena barang yang kami punya tidak boleh diambil oleh orang lain dan juga barang yang dia punya kembalikan pada dia yang punya.


Pimpinan TPN OPM Devisi II Makodam Pemka IV Paniai, Jenderal John Magai Yogi menyatakan, tak akan mundur selangkahpun dalam meladeni operasi pasukan gabungan TNI-Polri yang dimulai sejak Agustus 2011 lalu. Kami Tpn-OPM Wilayah Paniai berkomitmen, perjuangan yang dirintis para pendahulu tetap dilanjutkan demi mencapai harapan Bangsa Papua Barat. Pernyataan itu sebagaimana dituangkan dalam surat yang dikeluarkan dari tengah rimba.

“Kami TPN OPM di seluruh Tanah Papua tidak akan pernah menyerah dan akan terus melawan penguasa Indonesia sampai titik darah penghabisan,” demikian ditulisnya dalam surat tertanggal 5 Januari 2012. “Kami hanya pegang Ukaa Mapega (busur dan anak panah, Red.), tetapi kami andalkan Tuhan, kami siap hadapi pasukan Brimob Mabes Polri dan Densus 88 sebagai pasukan elit Indonesia, yang lengkap dengan senjata modern dan saat ini mereka masih kuasai daerah Paniai,” tambahnya.
Dua pernyataan lain yang ditegaskan dalam suratnya, pertama: Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Amerika Serikat dan Belanda segera bertanggungjawab atas kesalahannya di masa lalu yang mengorbankan rakyat Papua. Kedua, PBB dan Amerika Serikat segera mengambil langkah untuk menyelesaikan masalah Papua, karena persoalannya tidak akan pernah selesai dengan segala tawaran dan bentuk pembangunan oleh Indonesia.
“Kami tidak akan pernah menyerah. Orang-orang yang tinggal di kampung-kampung dan dekat hutan selalu dianggap TPN OPM, padahal mereka itu masyarakat biasa. Sekarangpun mereka sedang kejar kami TPN OPM Devisi II Makodam Pemkab IV Paniai. Kami tidak bebas dari tekanan militer di hutan belantara Paniai, karena Kapolri sudah perintahkan banyak pasukan Brimob dari Kelapa II Depok, Kalimantan Timur dan Densus 88 datang kepung markas kami. Mereka mengancam hidup kami. Pasukan dikirim itu ganggu ketenangan kami, dan mau perang untuk menghabisi kami TPN OPM,” tulisnya.
Sejak pengepungan dan penyerangan ke markas Eduda, 13 Desember 2011, kata John, anggota TPN OPM Devisi II Makodam Pemka IV masih bertahan di hutan Paniai. Bukan berarti menyerah.
 “Setiap orang dan suku bangsa memiliki hak-hak azasi yang harus dihormati oleh siapapun, termasuk hak menentukan nasib sendiri. Hak inilah yang kami orang Papua tuntut kepada PBB yang bisu saat hak kami dirampas oleh penguasa Indonesia dan Amerika.”









Share this article :

Random Product



Translate
 
Support : | FREE WEST PAPUA |
Copyright © 2001. EDUDA NEWS - All Rights Reserved
Published by OFFICE TPN-OPM
EDUDANEWS